Rumah Kosong Cepat Rusak? Ini Fakta dan Mitos yang Perlu Anda

rumah kosong, penyebab rumah kosong rusak, rumah kosong cepat rusak, kelembapan rumah kosong, fakta rumah kosong
Ilustrasi Rumah kosong. (Foto: Arman Mulyana/rri.co.id).

BUMI SEMPAJA CITY – Ketika sebuah rumah dibiarkan tidak berpenghuni dalam waktu lama, banyak cerita beredar bahwa rumah tersebut akan cepat rusak. Sebagian menyebut karena faktor mistis, sementara yang lain mempercayainya karena alasan logis. Apakah benar bahwa rumah kosong memang lebih cepat mengalami kerusakan? Dalam artikel ini, kita akan mengupas fakta dan mitos seputar rumah yang lama tidak ditempati, serta penyebab utama kerusakannya dari sisi teknis dan ilmiah.

Rumah kosong menjadi topik yang menarik, terutama ketika dikaitkan dengan berbagai kejadian aneh atau penurunan kualitas bangunan yang cepat. Padahal, terdapat banyak aspek teknis yang menyebabkan kondisi rumah menurun ketika tidak dihuni dan tidak dirawat dengan baik. Mari kita bahas lebih dalam.

Fakta dan Mitos Mengapa Rumah Dalam Keadaan Kosong Cepat Rusak

Fakta Mengapa Rumah Kosong Cepat Rusak

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa rumah yang tidak ditempati memang cenderung mengalami kerusakan lebih cepat dibanding rumah yang rutin digunakan. Ada beberapa alasan logis di balik fenomena ini:

  • Kurangnya ventilasi alami: Rumah kosong tidak memiliki sirkulasi udara yang baik karena pintu dan jendela selalu tertutup.
  • Tidak ada perawatan rutin: Mulai dari saluran air, listrik, hingga atap, semuanya butuh pengecekan berkala.
  • Kondensasi dan kelembapan: Tanpa aktivitas manusia, ruangan lebih lembap, dan ini mempercepat pertumbuhan jamur dan pelapukan material.
  • Paparan cuaca ekstrem: Bangunan yang tidak dirawat lebih cepat terpapar efek dari hujan, panas, dan angin.

Kondisi inilah yang menyebabkan rumah kosong terlihat lebih cepat usang, bahkan dalam hitungan bulan saja. Rumah kosong bisa menunjukkan kerusakan yang sebelumnya tidak terlihat ketika rumah masih dihuni, seperti retakan dinding yang melebar karena suhu ekstrem atau atap yang bocor akibat genangan air.

Mitos Tentang Rumah Kosong

Sementara itu, masyarakat sering mengaitkan kerusakan rumah kosong dengan hal-hal yang berbau mistis. Misalnya:

  • Rumah kosong cepat rusak karena “dihuni” oleh makhluk tak kasat mata.
  • Kerusakan pada atap atau tembok dianggap sebagai tanda ada aktivitas gaib.
  • Barang-barang yang rusak sendiri disebut akibat “gangguan” dari dunia lain.

Padahal, kenyataannya sebagian besar kerusakan tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah. Tidak adanya aktivitas manusia secara langsung menyebabkan kondisi bangunan lebih rentan terhadap perubahan suhu, kelembapan, dan serangan hewan seperti tikus atau rayap.

Yang Membuat Rumah Kosong Cepat Rusak

1. Rumah Kosong Cenderung Lembab

Salah satu penyebab utama kerusakan pada rumah kosong adalah tingkat kelembapan yang tinggi. Saat rumah tidak dihuni, tidak ada perputaran udara yang lancar karena jendela dan ventilasi selalu tertutup. Hal ini membuat ruangan terasa pengap dan lembap.

Lembap dapat mempercepat pertumbuhan jamur pada dinding, plafon, bahkan lantai. Selain itu, kayu mudah lapuk, cat mengelupas, dan logam bisa berkarat. Semua ini menyebabkan kerusakan struktural dan visual yang signifikan. Bahkan, kelembapan rumah kosong yang tinggi dapat menyebabkan alergi jika rumah kemudian ditempati kembali tanpa dibersihkan tuntas.

2. Rumah Kosong Sarang Serangga

Tanpa aktivitas manusia, rumah kosong sangat potensial menjadi tempat berkembang biak bagi serangga seperti semut, kecoa, lalat, bahkan rayap. Serangga ini tertarik pada sisa makanan, kelembapan, dan area yang gelap dan tidak terganggu.

Terlebih lagi, rayap adalah musuh utama material berbahan kayu. Mereka bisa menggerogoti rangka atap, kusen, pintu, bahkan lantai dalam waktu singkat. Rumah kosong yang tidak pernah diawasi juga rentan menjadi tempat masuk tikus, ular, atau hewan liar lainnya. Jika tidak ditangani dengan cepat, infestasi ini bisa merusak seluruh struktur rumah.

3. Rumah Kosong Banyak Kotoran, Bakteri, Jamur & Lumut

Tanpa pembersihan rutin, rumah kosong akan menumpuk debu, kotoran, dan spora jamur. Saluran air yang tidak mengalir bisa menjadi sarang bakteri dan menyebabkan bau tidak sedap. Lumut akan tumbuh di area lembap seperti kamar mandi, dapur, dan teras.

Kerusakan ini makin parah jika rumah tidak dilengkapi sistem drainase yang baik. Air hujan bisa menggenang di atap atau halaman dan menyebabkan rembesan yang merusak struktur bangunan. Selain itu, kotoran dan jamur yang dibiarkan menumpuk akan membuat rumah menjadi tidak sehat dan berisiko bagi penghuni yang ingin kembali menempatinya.

Rumah kosong yang penuh lumut dan bakteri juga bisa mengundang penyakit. Oleh sebab itu, penting untuk sesekali membersihkan dan menyemprotkan disinfektan agar rumah tetap steril dan aman jika sewaktu-waktu akan digunakan kembali.

Rumah kosong memang memiliki risiko kerusakan yang lebih tinggi, namun bukan karena hal-hal mistis seperti yang sering dipercayai masyarakat. Penyebab utama justru berasal dari kurangnya perawatan, sirkulasi udara yang buruk, dan tidak adanya aktivitas manusia yang membantu menjaga kestabilan lingkungan di dalam rumah.

Jika Anda memiliki rumah yang sedang tidak dihuni, pastikan untuk tetap merawatnya secara berkala. Buka jendela agar udara dan cahaya masuk, bersihkan dari debu, cek saluran air dan listrik, serta lakukan pengawasan minimal sebulan sekali. Bila perlu, sewa jasa kebersihan atau titipkan pada keluarga agar tetap ada aktivitas di dalam rumah.

Dengan begitu, rumah kosong Anda akan tetap dalam kondisi baik dan tidak cepat rusak. Ingat, rumah adalah investasi jangka panjang yang tetap harus dijaga, meskipun sedang tidak ditempati.

 

Ayo wujudkan hunian idaman Anda di Bumi Sempaja City!

Hubungi tim marketing kami untuk informasi lebih lanjut.

Telepon: 0541 220556 / Whatsapp
Website: https://bumisempajacity.co.id/