Kopi Instan dan Risiko Buta: Studi Genetik Ungkap Hubungan dengan Degenerasi Makula

kopi instan, degenerasi makula, risiko kebutaan, kesehatan mata, makanan olahan
Minum kopi instan dikaitkan dengan degenerasi makula dalam sebuah penelitian baru. Kredit gambar: Tamara Evsiukova/Stocksy (medicalnewstoday.com)

BUMI SEMPAJA CITY – Sekitar 200 juta orang di dunia hidup dengan degenerasi makula terkait usia (AMD) — kondisi mata yang menyerang penglihatan sentral dan menyebabkan penglihatan kabur, yang kini juga dikaitkan dengan konsumsi kopi instan. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya populasi lansia.

Terdapat dua jenis AMD: AMD kering, yang umum terjadi karena proses penuaan alami pada makula (bagian tengah retina), dan AMD basah, yang lebih jarang namun bersifat progresif dan disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah abnormal di belakang mata.

Beberapa faktor risiko AMD tidak bisa diubah, seperti usia dan genetika. Namun, faktor lain seperti merokok, pola makan, kelebihan berat badan, dan aktivitas fisik adalah faktor yang dapat dimodifikasi.

“AMD adalah penyebab utama kehilangan penglihatan pada lansia di negara maju,” jelas Dr. Siwei Liu dari Departemen Oftalmologi di Shiyan Taihe Hospital, Hubei University of Medicine, China.

Daftar Isi

Genetik dan Konsumsi Kopi Instan: Kombinasi Risiko untuk AMD Kering

Dalam studi baru yang dipublikasikan di jurnal Food Science & Nutrition, Dr. Liu dan timnya menemukan bahwa kombinasi antara genetika dan konsumsi kopi instan dapat secara signifikan meningkatkan risiko seseorang terkena AMD kering.

Data konsumsi kopi lebih dari 500.000 peserta dari UK Biobank dianalisis, lalu dibagi ke dalam tiga kategori: kopi instan, kopi bubuk (ground), dan kopi tanpa kafein. Informasi ini dikaitkan dengan data AMD dari peserta berusia 50 tahun ke atas dari Finngen GWAS.

“Kopi kaya akan antioksidan dan polifenol, namun ada bukti bahwa genetika memengaruhi preferensi makanan dan minuman,” jelas Liu.

Dengan metode statistik seperti mendelian randomization dan LDSC, tim menemukan bahwa mereka yang memiliki kecenderungan genetik untuk mengonsumsi kopi instan memiliki risiko tujuh kali lebih tinggi terkena AMD kering.

“Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang mekanisme biologis antara preferensi kopi instan dan perkembangan AMD kering,” tambahnya.

Tidak Ditemukan Hubungan antara Kopi dan AMD Basah

Para peneliti menegaskan bahwa mereka tidak menemukan hubungan antara konsumsi jenis kopi apa pun dan AMD basah. Artinya, efek signifikan hanya muncul pada kopi instan dan jenis AMD kering.

Langkah penelitian selanjutnya adalah menguji ulang hasil ini pada populasi berbeda serta menggali apakah metabolisme unik dari kopi instan memiliki dampak langsung pada perkembangan penyakit mata ini.

Perlu Penelitian Tambahan Sebelum Menyalahkan Kopi Instan

Dr. David I. Geffen, direktur layanan refraktif di Gordon Schanzlin New Vision, California, menyatakan bahwa hasil studi ini menarik, namun belum cukup kuat untuk merekomendasikan pasien menghindari kopi instan sepenuhnya.

“Perlu diteliti lebih lanjut seberapa banyak kopi instan yang dikonsumsi, dan apakah gaya hidup serta kelas sosial ekonomi juga berperan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa AMD menjadi beban kesehatan masyarakat yang besar, sehingga setiap strategi pencegahan layak untuk dieksplorasi lebih dalam.

Kopi Instan dan Pola Makan Modern: Bukti Risiko Makanan Olahan?

Dr. Benjamin Bert, dokter spesialis mata dari MemorialCare Orange Coast Medical Center, menyatakan bahwa studi ini menarik karena mencerminkan dua tren penting dalam dunia medis modern:

  1. Perawatan berbasis profil genetik individu.
  2. Peran makanan sebagai faktor medis utama.

“Kita semakin menyadari bahwa pilihan makanan dan minuman dapat berdampak langsung terhadap kesehatan jangka panjang,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa hasil studi ini menambah daftar kekhawatiran terhadap makanan olahan:

“Kopi instan adalah produk yang mengalami proses dehidrasi tinggi. Ini mengangkat kembali isu bahwa makanan dan minuman olahan bisa berbahaya dibandingkan versi alaminya.”

Studi genetik berskala besar menunjukkan bahwa kombinasi antara faktor genetik dan kebiasaan mengonsumsi kopi instan dapat meningkatkan risiko terkena degenerasi makula kering secara signifikan.

Meskipun belum ada kesimpulan final yang menyatakan kopi instan sebagai penyebab tunggal, hasil ini memberikan sinyal bahwa gaya hidup dan pilihan makanan — termasuk jenis kopi yang dikonsumsi — dapat memengaruhi kesehatan mata, khususnya pada usia lanjut.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga terkait penyakit mata, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi kopi instan dan memilih opsi yang lebih alami seperti kopi tubruk atau seduhan segar. Jaga pola makan yang kaya antioksidan, hindari rokok, dan lakukan pemeriksaan mata rutin untuk deteksi dini AMD.

Artikel ini telah tayang di medicalnewstoday.com.

 

Ayo wujudkan hunian idaman Anda di Bumi Sempaja City!

Hubungi tim marketing kami untuk informasi lebih lanjut.

Telepon: 0541 220556 / Whatsapp
Website: https://bumisempajacity.co.id/